Rabu, 01 Oktober 2014

Puisi : Oktober 2014

 Menarik

Canda tawa mu...
Tingkah mu...
Membuat gelitik semua orang...
Semua orang mengenal mu..
Semua orang menyapa mu..
Semua orang menyukaimu..
Menarik..
Itulah kamu..


Kau


Kau seperti ibu..
penuh dengan rasa kasih sayang
penuh dengan kelembutan
di dekat mu aku merasa nyaman
di dekat mu aku merasa aman
kau penolong ku..
kau penasehat ku..
kau selalu memberi yang terbaik
tak ada yang lain kecuali kau..
kau lah mata ku
kau lah telinga ku
kau lah mata ku
itu lah kau..



Tak Punya Pilihan


Kau sungguh membuat ku kesal
sikap mu yang keras..
keras seperti batu
membuat ku mati kaku
kau tak pernah mengerti
mengerti hati ini
sampai hari ini
sampai detik ini
kau masih seperti ini
aku bertahan
bertahan dengan mu
karna tak ada yang ku punya
selain kau..
jika tak bersama kau..
dengan siapa aku berdiri ?
dengan siapa aku berlari ?




TUHAN


Tuhan...
Jangan biarkan aku yang kecil ini
merasa lebih tinggi
Tuhan..
Jangan biarkan aku yang apa adanya ini
menjadi memandang setengah mati
Tuhan..
Jangan biarkan harga diri ini
menjadi yang paling wahid
dan jangan biarkan aku terkena batu kerikil
yang engkau jatuhi dari atas langit
jadikan insan ini yang rendah hati
tidak berbelit hingga menjadi
Sesungguhnya aku takut
takut KAU sakiti
Tuhan..
Jangan biarkan dunia mu ini
membuat ku buta dengan apa yang ku cari




 Kebersamaan Sampai Mati?


menurut mu apa arti kebersamaan?
kebersamaan itu saat semua berkumpul
bercanda dan tertawa bersama
saat tak ada, yang lain berbagi
saat yang lain berbagi, yang ada yang membagi
bahkan saat sepi dan ada yang menyendiri
kita tetap saling berbagi
berbagi apa yang dimiliki
cerita, pengalaman pribadi
dan bahkan sepotong roti
hingga sampai suatu saat nanti
maut menjumpai..
akan kah masih tetap seperti ini?




Malam yang Sepi



Malam yang sepi..
Berbeda dengan di luar sana,
yang lebih ramai dari pada malam ini
Lebih lagi jika kau berlari
sungguh betapa indah dunia ini
aku hanya orang kecil
yang hanya bisa memandangi dunia ini
yang tidak bisa berlari ke sana ke mari
dengan hanya se ikat tali
dan kemudian menari nari
aku kayuh kan kaki ini
mensyukuri dengan segenap hati




Aku ini kenapa?


Aku tak tahu apa
aku tak tahu mengapa
Hanya dengan mendengar nya
hati ku sakit, hati ku lara
entah kenapa?
mungkin karna terlalu menghayati nya
tapi apa yang ku hayati?
bahkan aku tak tahu maksud nya
mungkin karna pengiringnya
atau karna aku yang terlalu berlebihan?
hati ini ikut sakit
sakitnya mulai menjalar ke leher
aku mulai tersedak
aku mulai susah bernapas
haruskah?
haruskah ku keluarkan?
keluarkan air asin itu?
karna aku sudah tidak kuat lagi
kau berteriak
tambah aku tak kuat lagi
tak kuasa aku menahannya
air mata ku pun jatuh
aku ingin mengakhirinya
tapi aku tidak bisa
karna itu terlalu indah..
terlalu indah untuk di tinggalkan
lebih tepatnya aku ikut terhanyut
lebih tepatnya aku terbawa arus nya




Yang aku pinta


Tuhan..
Aku belum siap,
belum siap di tinggalnya..
Jangan kau ambil dulu dia..
Siapa yang akan menemaniku nantinya?
Kami hanya berdua..
Angkatlah penyakitnya..
Aq tak pernah se sedih ini sebelumnya..
Aq tak membiarkan masalah ku untuk di ketahuinya..
Aq anak yang ceria..
Dan akan begitu seterusnya..
Aq tidak menampakkan wajah sedihku padanya..
Karena aku takut menyakitinya..
Aq yang biasa membuatnya tertawa..
dengan cerita ku yang tidak berguna..
Kini, hari ini aku meninggalkannya..
Pada siapa aku harus bertanya?
Adakah yang mau menemaninya?
Di waktu aku pergi bekerja..
Aku titipkan dia pada MU Tuhan..
Jagalah dia, sehatkan dia..
Setiap hari aku berdoa untuknya..
Agar aku bisa membahagiankannya..
seperti dia membahagiakan ku dengan caranya..
Tuhan..
Pinta ku tak banyak hanya itu itu saja..
Bisa kah ENGKAU mengabulkannya?
Karena aku percaya..
Padamu aku meminta..



Baca Juga :
Cerita : Gara-Gara Kentut
Cerpen : Dikenal Satu Kampung
Cerpen : Nasehat Dan Doa Untuk Ibu
Sahabat Datang Dan Pergi
The Story of MV Super Junior Mamacita




0 komentar:

Posting Komentar